Posted by : Unknown
Senin, 06 Agustus 2012
Mencontek sudah menjadi budaya
pelajar masa kini, SMA/MA, SMP/MTS bahkan SD/Madrasah. Mencontek adalah
menghalalkan segala cara untuk memperoleh kepuasan. Hal ini adalah hobi pelajar
yang berotak namun kosong tak berisi. Hobi mereka yang tak mau menggunakan
otak. Sebenarnya otak adalah karunia yang luar biasa dari Yang Maha Kuasa.
Salah satu keistimewaan otak adalah, otak takkan penuh meski diisi jutaan
milyaran bahkan trilyunan giga data. Jadi sangat disayangkan jika kita
mematikan fungsi otak.
Mengapa kita susah-susah mencontek
jika contekan bisa kita simpan dalam memori otak (dalam artian belajar).
Disamping itu, semakin berkualitasya tekhnologi yang memudahkan kita mengakses
berbagai informasi, dapat kita manfaatkan sebagai sarana pendukung untuk
belajar. Jadi, apa alasan mereka mencontek? Mereka dihantui NILAI. Mereka takut
jika memperoleh nilai buruk maka mereka takkan berhasil. Disamping itu mereka
tidak percaya pada diri sendiri, karena faktanya, mayoritas siswa yang
mencontek memperoleh nilai yang lebih tinggi dibanding siswa yang mengerjakan
sendiri. Sebenarnya hal ini dapat dengan mudah diatasi dengan lebih
mengutamakan BUDI PEKERTI daripada NILAI. Jadi, berapapun nilai siswa, mereka
dianggap lulus asalkan mempunyai budi pekerti yang baik.
Jika budaya mencontek semakin
berkembang alias meraja lela, maka budaya korupsi semakin meningkat. Karena
mencontek juga menjadi penyebab korupsi. Karena mereka mempunyai arti yang
sama, yaitu menghalalkan segala cara demi memperoleh kepuasan.